*Kantor Imigrasi Wonosobo gelar operasi “Jagratara” awasi orang asing di Magelang*
SEMARANG – Kantor Imigrasi Wonosobo diwakili Kaur Umum, Mustakim dan Analis Keimigrasian Pertama mengikuti kegiatan Pemusnahan Fisik Arsip dan Sosialisasi Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 14 Tentang Tata Naskah Dinas yang berlangsung di Aula Kresna Basudewa Kantor Wilayah, Senin (14/10).
Plh. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Anton Edward Wardhana menyampaikan dalam sambutannya bahwa Kemenkumham telah memiliki instrumen-instrumen dalam upaya mendukung program pemerintah tertib arsip dengan Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip (GNSTA) yang telah dicanangkan sejak tahun 2017.
Plh. Kakanwil juga menjelaskan, Kemenkumham saat ini telah memiliki aplikasi E-Arsip sebagai terobosan penyelenggaraan kearsipan dalam bidang pengembangan dan optimalisasi tatakelola kearsipan dinamis.
Bicara pemusnahan arsip, Anton menerangkan bahwa ini merupakan bagian dari pengelola arsip dinamis.
“Yang menjadi tanggung jawab pencipta arsip salah satunya adalah penyusutan arsip berupa pemindahan arsip, penyerahan arsip dan pemusnahan arsip dengan berpedoman pada Jadwal Retensi Arsip,” jelas Anton.
“Pemusnahan arsip hanya dapat dilakukan pada arsip inaktif apabila arsip sudah tidak memiliki nilai guna, telah habis masa retensinya, tidak ada Undang-Undang yang melarangnya dan tidak berkaitan dengan penyelesaian proses suatu perkara.,” tambahnya.
Plh. Kakanwil mengajak segenap stakeholder pejabat pencipta arsip jajaran Kantor Wilayah Jawa Tengah dan para arsiparis atau pengelola arsip di wilayah Jawa Tengah, untuk bersama-sama membangkitkan dan meningkatkan pengelolaan arsip dinamis guna mewujudkan kearsipan dalam mendukung perolehan indeks prestasi Kemenkumham.
“Dengan pengelolan arsip yang baik dapat memberi manfaat nyata bagi instansi dan masyarakat yang memerlukan informasi secara cepat, tepat dan autentik yang dapat dipertanggungjawabkan dengan baik dan benar,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Bagian Umum Anton Tri Oktabiono menjelaskan dalam laporannya, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendukung Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip (GNSTA), Efisiensi dan Optimalisasi Ruang Penyimpanan, arsip yang sudah tidak memiliki nilai guna dihancurkan untuk mengurangi beban ruang penyimpanan, sehingga ruang yang ada dapat dimanfaatkan lebih efisien untuk menyimpan arsip yang lebih relevan atau penting serta bentuk kepatuhan terhadap regulasi.
Wonosobo, Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Wonosobo melaksanakan Apel Pagi, kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Seksi Inteldakim, Suwandono dihalaman Kantor Imigrasi Wonosobo(14/10)
Dalam amanat apel, Beliau menyampaikan agar selalu dapat menjaga kesehatan karena Kunci utama pelayanan Prima terhadap masyarakat dan kepada pejabat struktural untuk bisa memantau bawahannya dan diharapkan bisa koordinasi dalam melaksanakan tusinya.
Kini ambil Paspor sahabat mido, bisa dilakukan di hari sabtu dan minggu.
Caranya mudah lho, tinggal scan barcode lalu daftar
Kantor Imigrasi Wonosobo melaksanakan kegiatan olahraga jalan sehat untuk menjaga stamina pegawai agar tetap prima melayani masyarakat.
Kegiatan ini dipimpin oleh Kasubsi Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Wonosobo, Fajar Hadratusi, diawali dengan pemanasan di halaman Kantor Imigrasi Wonosobo (11/10).
Kegiatan jalan sehat ini dilaksanakan seluruh pegawai dan PPNPN, kegiatan ini bertujuan dalam rangka meningkatkan daya tahan tubuh serta menjaga kesehatan di awal musim penghujan, jalan sehat ini mengambil rute dilingkungan sekitar Kantor Imigrasi Wonosobo.
Kantor Imigrasi Wonosobo turut berpartisipasi dalam Webinar Series 5 Cerdas Bersama BPSDM Kumham bertajuk “Powerful Coaching, Mentoring, dan Counseling untuk Perubahan Organisasi dan Pengembangan Kompetensi ASN” dari lokasi masing-masing pada Kamis (10/10).
Webinar ini dibuka oleh Kepala BPSDM Kemenkumham, Razilu, yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya coaching, mentoring, dan counseling dalam menciptakan perubahan signifikan di lingkungan organisasi pemerintah.
“Coaching, mentoring, dan counseling adalah instrumen yang sangat efektif dalam membangun kapabilitas ASN. Ini tidak hanya soal meningkatkan kompetensi, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang mendukung inovasi dan perubahan positif. ASN harus siap untuk terus berkembang dan beradaptasi dengan tuntutan zaman,” ujar Razilu.
Sebagai narasumber utama, Dr. Muhammad Taufiq memberikan pemaparan mendalam mengenai strategi dan teknik coaching, mentoring, serta counseling yang bisa diterapkan dalam konteks organisasi pemerintahan. Ia juga menjelaskan bagaimana peran-peran ini dapat membantu ASN dalam menghadapi tantangan serta berkontribusi lebih baik dalam meningkatkan kinerja organisasi.
Wonosobo-Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Wonosobo menyelenggarakan Rapat Tim Pora Kabupaten Wonosobo Tahun 2024 bertempat di Dewani View & Cafe Wonosobo pada hari Kamis (10/10).
Kegiatan ini diawali laporan kegiatan oleh Kasubsi Dakkim, Fajar Hadiratusi.
Dalam laporannya Fajar mengatakan Kantor Imigrasi Wonosobo membutuhkan dukungan penuh dari Instansi terkait untuk melaksanakan fungsi keimigrasian.
“Rapat Tim Pora adalah wadah untuk saling tukar menukar informasi terkait keberadaan dan kegiatan orang asing yang berada di wilayah Kabupaten Wonosobo” ungkap Fajar.
Rakor Tim Pora Wonosobo pada hari ini dihadiri oleh seluruh anggota Tim Pora Wonosobo yang terdiri dari Bagian Hukum Sekda Kabupaten Wonosobo, Kesbangpol Kabupaten Wonosobo, Satpol PP Kabupaten Wonosobo, Disnaker Kabupaten Wonosobo, Disdukcapil Kabupaten Wonosobo, Disparbud Kabupaten Wonosobo, Camat se Kabupaten Wonosobo, Polres Kabupaten Wonosobo, Kodim 0707 Wonosobo, Kejaksaan Negeri Kabupaten Wonosobo, BIN, BAIS TNI, Kemenag Kabupaten Wonosobo, Kapolsek se Kabupaten Wonosobo, Danramil se Kabupaten Wonosono, Kodam IV Diponegoro, dan jajaran Kantor Imigrasi Kelas II Wonosobo.
Dilanjutkan dengan Kasubsi Intelkim, Yoga Sam Satyagraha yang mewakili Kepala Kantor membacakan sambutan.
“Tercatat sebanyak 112 WNA di Kabupaten Wonosobo per September 2024, dengan jumlah tersebut tanpa bantuan dan peran serta anggota Tim Pora Wonosobo, Imigrasi tidak akan mampu ubtuk melalukan pengawasan orang asing secara maksimal” ungkap Yoga Sam sekaligus membuka kegiatan Tim Pora.
“Sebagaimana kita tahu banyak modus operandi yang dilakukan oleh orang asing agar dapat tinggal di wilayah Indonesia. Masih banyaknya temuan pelanggaran keimigrasian membuktikan bahwa perlunya peningkatan koordinasi antar instansi sehingga dapat meminimalisir pelanggaran yang dilakukan oleh orang asing” tutupnya.
Kegiatan rapat dilanjutkan dengan diskusi antar anggota Tim Pora dipimpin oleh Fajar Hadiratusi dan Yoga Sam Satyagraha.
Hadir juga sebagai narasumber Kabid Kesatuan Bangsa Badan Kesbangpol Wonosobo, Hery Suptoto, S.Sos dan Kabid Pelayanan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Wonosobo, Hestin Fitriya, S.E.
Kepala Kantor Imigrasi Wonosobo Imam Bahri menghadiri Rapat Koordinasi dan Evaluasi Perjanjian Kerja Sama Antara Pemerintah Daerah dengan Direktorat Jenderal Imigrasi di Eastparc Hotel Yogyakarta, Kamis 10 Oktober 2024
Kakanim didampingi Suwandono Kasi Inteldakim, Dani Aprianto Kasubsi TI, dalam kegiatan ini dihadiri pula oleh seluruh Kepala Kantor Imigrasi Se Jawa Bali NTT NTB dan Kalsel.
Turut hadir Pemkab Magelang yang dalam hal ini juga mempunyai Perjanjian Kerjasama dengan Kantor Imigrasi Wonosobo dalam pembentukan Unit Kerja Keimigrasian di Kabupaten Magelang untuk mengikuti kegiatan hari ini.
Kegiatan dibuka oleh Anggiat Napitupulu berharap melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas kerjasama antara Pemerintah Daerah dan Ditjen Imigrasi.
Selanjutnya kegiatan diisi oleh narasumber dari Sekda Pemkab Kotawaringin Barat dengan tema “Kiat dan Strategi Pemerintah Daerah Dalam Mendukung Pembentukan Kantor Imigrasi Baru”
Materi kedua yaitu “Strategi Peningkatan Status Unit Kerja Kantor Menjadi Kantor Imigrasi Kelas III” dengan Narasumber: Deputi Kelembagaan dan Tata Laksana Kementrian Aparatur Negara dan Reformasi Lembaga
Materi ketiga yaitu “Peraturan Pembentukan Unit Kerja Kantor Imigrasi” Narasumber:
Program dan Pelaporan Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi
Materi keempat yaitu “Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintah (SOPAP) Alur Komunikasi Antara Unit Pelaksana Teknis (UPT) dengan Perwakilan Asing” Narasumber:
Ketua Tim Kerja Sama Keimigrasian dengan Perwakilan Asing
Wonosobo-Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Wonosobo melaksanakan Apel Pagi yang dipimpin oleh Kepala Seksi Inteldakim, Suwandono yang diikuti oleh seluruh Jajaran Kantor Imigrasi Wonosobo, PPNPN, Mahasiswa Magang dan Siswa PKL, kegiatan ini dilaksanakan di Halaman Kantor Imigrasi Wonosobo, Rabu (9/10)
Pembina apel dalam amanatnya menyampaikan agar tiap pegawai saling membantu dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Kedua agar para pejabat strktural dapat memantau kinerja bawahannya serta berpesan agar selalu menjaga kesehatan.
Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Sumatera Selatan melakukan studi tiru ke Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Wonosobo pada hari ini Rabu (9/10).
Kunjungan ini bertujuan untuk peningkatan kualitas pelayanan keimigrasian dan Penguatan Penegakan Hukum Keimigrasian terkait Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Acara studi tiru dihadiri oleh Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Sumatera Selatan, Sigit Setyawan, Kepala Kantor Imigrasi Wonosobo, Imam Bahri dan pejabat struktural serta staf dari kedua kantor.
Kepala Kantor Imigrasi Wonosobo, Imam Bahri, menyambut hangat kedatangan rombongan dari Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Sumatera Selatan.
Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas inisiatif Divisi Keimigrasian Sumatera Selatan untuk belajar dan berbagi pengalaman dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan keimigrasian dan mecegah TPPO.
Kegiatan studi tiru diisi dengan diskusi dan sharing session mengenai berbagai aspek pelayanan keimigrasian, mulai dari pengelolaan sumber daya manusia, peningkatan kualitas layanan, hingga penerapan teknologi informasi.
Rombongan dari Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Sumatera Selatan juga berkesempatan untuk melihat langsung fasilitas dan proses pelayanan di Kanim Wonosobo.
Diharapkan, melalui studi tiru ini, Divisi Keimigrasian Sumatera Selatan dapat mengadopsi dan mengadaptasi praktik-praktik terbaik dari Kanim Wonosobo untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat dan pencegahan TPPO.
“Kami berharap kunjungan ini dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan menjadi awal dari kerjasama yang lebih erat antara Kanim Wonosobo dan Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Sumatera Selatan,” ujar Imam Bahri.
Kegiatan studi tiru diakhiri dengan pertukaran cinderamata dan foto bersama.
Alamat Kantor
Kontak
CARI
Social Media

STATISTIK PENGUNJUNG
Hari Ini Visitor : 1 Page Views : 1 |
Total Visitor : 767 Page Views : 4,535 |